Konsep ekonomi kerakyatan yang digagas Prof
Mubyarto sekarang ini sudah tidak terdengar lagi. Kondisi itu diperparah
dengan sistem ekonomi yang dijalankan Indonesia yang lebih
mengedepankan pertumbuhan daripada pemerataan.
Hal itu disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Dr Bayu Krisnamurthi pada
Sarasehan Meneruskan Jejak Pemikiran Mubyarto dalam Mewujudkan Demokrasi
Ekonomi di Indonesia yang digelar oleh Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan
UGM dan Yayasan Mubyarto di Fakultas ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM,
Kamis (30/5).
Lebih lanjut Bayu Krisnamurthi menyebutkan bahwa sangat penting untuk
meneruskan kembali pemikiran Mubyarto dalam mewujudkan demokrasi ekonomi
Indonesia ditengah carut-marut kondisi perekonomian Indonesia saat ini.
Ia mengungkapkan pemikiran Mubyarto tentang ekonomi kerakyatan dapat
meminimalisir terjadinya ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial di
masyarakat dan mewujudkan kemerataan sosial.
“Untuk itu penting membawa berbagai pemikiran mengenai konsep ekonomi
kerakyatan sampai ke pemerintah. Jangan hanya berhenti pada tataran
diskusi, namun harus sampai ke tahap implementasi," ujarnya.
Dikatakan ,perekonomian Indonesia saat ini justru tidak melibatkan
sebagian besar masyarakat, tetapi hanya sebagian kecil masyarakat. Hal
ini tentunya sangat berbeda dengan konsep ekonomi kerakyatan yang
digagas Mubyarto.
Hal senada disampaikan Rektor UII, Prof Dr Edy Suandi Hamid MSc. Ia
menyebutkan konsep ekonomi kerakyatan saat ini tidak terimplementasikan
dengan baik. Pasalnya, kegiatan ekonomi yang berjalan saat ini tidak
melibatkan sebagian besar masyarakat, mulai dari proses distribusi
hingga konsumsi. Yang terjadi justru hanya melibatkan sebagian kecil
lapisan masyarkat .
“Kenyataannya pertumbuhan ekonomi kita saat ini hanya ditopang
segelintir orang. Kalau hal ini terus berlanjut, substansi ekonomi
kerakyatan bisa hilang,” katanya.
Edy juga menyampaikan bahwa terminologi ekonomi kerakyatan saat ini
hanya dijadikan sebagai jargon jualan politik. Konsep ekonomi kerakyatan
hanya muncul ketika masa kampanye politik dimulai dan terlupakan ketika
telah terpilih.
“Dalam dunia politik konsep ekonomi kerakyataan hanya sebagai jargon saja, tidak implementatif,” terangnya.
sumber : http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/05/30/2/158044/Konsep-Ekonomi-Kerakyatan-tidak-Lagi-Terdengar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar