Kamis, 10 Juli 2014

Contoh Proposal

BAB 1
PENDAHULUAN
  1. LatarBelakang
Usaha adalah sesuatu bentuk yang dapat menghasilkan uang dan dapat meningkat kantaraf hidup seseorang untuk lebih baik. Suatu badan usaha yang kita jalankan dapat menghasilkan laba, atau pendapatan yang semaksimal mungkin, kita menyelenggarakan usaha yang bermanfaat dan menguntungkan dalam kesejahteraan hidup. Selain itu, dalam menjalankan usaha harus mengikuti hokum-hukum ekonomi yang rasional serta norma-norma kebiasaan dalam dunia usaha sehingga dapat membantu pembangunan yang sedang dilaksakan oleh pemerintah.
 Agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, pemerintah tidak hanya bekerja sendiri. Tetapi juga membuka luas bagi pihak swasta untuk berpartisifasi memenuhi permintaan akan kebutuhan pokok masyarakat yang makin meningkat.
Aktifitas perdagangan, merupakan suatu komponen ekonomi dan merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, maka saya berinisiatif untuk membuka usaha rumah tangga yang bergerak dibidang produksi gorengan, yang berbahan dari tepung kanji. Tepung kanji banyak sekali ditemukan di daerah yang subur dengan tumbuhan singkong, tepung kanji dapat juga  di buat  atau di masak menjadi apa saja sesuai keinginnan kita.
 

BAB 2
ISI RENCANA USAHA 
        A.    Nama Usaha
Usaha rumah tangga yang bergerak dibidang produksi gorengan yang terbuatdari bahan baku Kanji ini, kami menamakan usaha rumah tangga tersebut ”PETRIK FOOD
        B.     RencanaLokasi Usaha
Lokasiusaha yang direncanakan untuk pembuatan Petrik ,akan diproduksi di desa. Karangmangu bertempat di kediaman Bapak Ari Kecamatan Keramat Mulya, Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat.
       C.    Target Pelanggan
Target pelanggan untuk penjualan petrik ini adalah semua elemen yang berada di kampus SMK karya Nasional Kuningan
        D.    Jenis Usaha
Usaha yang akan saya kelola adalah usaha rumah tangga yang memproduksi gorengan yang berbahan baku tepung kanji.
        E.     Faktor Penghambat dan Pendukung
Setiap usaha yang dijalankan, pasti ada yang sukses dan ada yang belum sukses seperti halnya usaha ini. Ada beberapa hal yang menurut kami akan menghambat dan sangat mendukung dalam menjalankan usaha ini.
A.    Faktorpenghambattersebutdiantaranya :
1.    Banyaknyausaha yang sama
2.    Harga bahan baku yang tidak stabil.
Tapi kami sudah merencanakan untuk memecahkan masalah faktor penghambat tersebut diantaranya yaitu dengan berhati–hati dalam mengelola setiap anggaran dana yang akan dikeluarkan. Sedangkan untuk mengatasi faktor yang kedua, yakni harga bahan baku tidak stabil, kami menyiasatinya dengan membeli bahan baku langsung kepada petani setempat agar memperoleh harga yang lebih murah.
B.     Faktor pendukung usaha ini diantaranya :
1.    Kondisi tempat, dan peralatan yang memadai
2.    Higienis dan harga yang relatif terjangkau
3.    Merupakan salah satu bagian produk yang banyak dicari oleh konsumen.
      F.     Analisis Swot
·         Strength (kekuatan)
1)                  Memiliki SDM dengan etos kerja yang baik.
2)                  Hargaprodukekonomisdanhigienis
3)                  Inovasi rasa yang berbeda dengan produk lainya.
·         Weakness (kelemahan)
1)      Kurangnya modal untuk menjalankan bisnis ini
2)      Harga bahan baku yang tidak stabil.
·         Opportunity (peluang/kesempatan)
1)      Tempat yang strategisdalampenjualan
2)      Budayamasyarakat yang konsumtif
·         Threat ( hambatan)
1.      Banyaknya kompetitor yang bergerak dibidang yang sama
BAB 3
ASPEK PRODUKSI
A.    Fasilitas dan Peralatan Produksi
Dalam kegiatan usaha ini kami menggunakan fasilitas yang diperoleh dari modal sendiri, yaitu sebagai berikut :
PERALATAN
JUMLAH
Kompor gas
1 buah
Penggorengan
1 buah
Penyaringan
1 buah
Baskom
1 buah
Panci
1 buah
Kuali
1 buah
Plastik
1 pak
B.  Bahan Baku
Bahan baku yang kami gunakan adalah:
     PETRIK
Bahan
Jumlah
Harga
Terigu
1,5 Kg
Rp. 6.000,-
Tepung Kanji
¼Kg
Rp. 2.000,-
Garam
1 Bungkus
Rp. 1.000,-
Bumbu
-
Rp. 5.000,-
Minyak Goreng
1 Kg
Rp. 10.000,-
Jumlah Total
Rp. 24.00,-
C.    Proses Produksi
1)      Siapka tepung terigu dan tepung kanji.
2)      Campurkan tepung terigu dan tepung kanji pada baskom atau wadah yang telah di sediakan.
3)      Seduhlah dengan air mendidih secukupnya.
4)      Aduk adonan di atas hingga merata.
5)      Setelah mengental buat adonan dengan cara di geleng geleng membentuk bulatan lonjong.
6)      Rebus adonan yang telah dibuat tadi pada air mendidih yang telah disedikan
7)      Angkat dan tiriskan.
8)      Diamkan beberapa saat kemudian gorenglah satu persatu.
9)      Petrik pun jadi untuk dapat menikmatinya masukan bumbu yang sudah jadi sesuai selera.


BAB 4
ASPEK KEUANGAN
1)      Rencana Produksi
a.  Jenis Produk                     :Kue (gorengan “PETRIK”)
b. Jumlah Produksi               : 300 biji
2)      Aspek Modal
a.       Bahan baku
     PETRIK
Bahan
Jumlah
Harga
Terigu
1,5 Kg
Rp. 6.000,-
Tepung Kanji
¼ Kg
Rp. 2.000,-
Garam
1 Bungkus
Rp. 1.000,-
Bumbu
-
Rp. 5.000,-
Minyak Goreng
1 Kg
Rp. 10.000,-
Jumlah Total
Rp. 24.000,-
3)      Perhitungan Keuntungan
§  Harga Jual       : Rp. 1.000,-/ bungkus (8 biji) x 37 = Rp. 37.000,-
§  Harga Beli Bahan Baku : Rp. 24.000,-
Jadi keuntungan yang didapat adalah
: Rp. 37.000 -24.000 = Rp. 13.000,-
BAB 5
PENUTUP
   A.  ANTISIPASI MASA DEPAN
Sebagai wirausahawan yang baik, kami tidak akan membiarkan usaha ini berjalan secara mendatar. Kami akan terus mencoba memperbaiki kualitas pekerjaan kami, agar para peminat dan konsumen puas atas kue (gorengan) yang kami buat. Karena apabila kualitas kue kami tidak kami tingkatkan kemungkinan besar usaha ini tidak akan maju, dan terancam bangkrut.
 
  B. KESIMPULAN
Menurut kami usaha ini dapat berkembang dan akan mencapai keberhasilan. Kami sangat yakin bahwa usaha ini akan maju dan terus berkembang karena dilakukan oleh orang–orang yang mempunyai kualitas dalam menjalankan setiap pekerjaan. Kami sadar bahwa usaha ini tak akan langsung berkembang pesat tapi kami akan terus berjuang untuk terus menjalankan dan mengembangkan usaha ini.




sumber : http://suratproposal.blogspot.com/2013/09/contoh-proposal-usaha-makanan.html

PROPOSAL

1. Definisi Proposal
Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal. Proposal adalah suatu usulan kegiatan perlu dukungan atau persetujuan pihak lain. Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar. Untuk memudahkan pengertian proposal yang dimaksud dalam tulisan ini, kita dapat membandingkannya dengan istilah “Proposal Penelitian” dalam dunia ilmiah (pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Bentuk “Proposal Penelitian” ini, biasanya memiliki suatu bentuk, dengan berbagai standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dll.

Proposal yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah “Proposal Umum” yang sering
digunakan sebagai usulan atau rancangan kegiatan. Bentuk proposal ini memiliki banyak kemiripan dengan model “Proposal Penelitian” yang digunakan dalam dunia ilmiah, namun karena sifatnya yang lebih umum maka “Proposal Umum” biasanya lebih lentur dalam penggunaan bahasa dan tidak terlalu kaku dalam aturan penulisan. Namun, walaupun lebih “bebas”, penulisan “Proposal Umum” tetap harus mengindahkan kaidah¬kaidah dan sistematika tertentu, agar dapat dengan mudah dimengerti oleh orang¬orang yang membaca proposal tersebut. Secara mendasar, harus di garis bawahi bahwa penulisan proposal hanya salah satu dari sekian banyak tahap perencanaan, seperti yang telah diuraikan sebelumnya dalam buku ini. Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap¬tahap sebelumnya.

Pengertian dari proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Ada beberapa hal yang biasanya di detailkan dalam proposal bisnis :
1. Penjabaran mendetail mengenai tujuan utama dari si penulis kepada pembacanya.
2. Penjabaran mendetail mengenai proses bagaimana mencapai tujuan si penulis kepada pembacanya.
3. Penjabaran mendetail mengenai hasil dari proses yang telah dijabarkan diatas sehingga mencapai tujuan yang diinginkan oleh si penulis dan juga si pembaca.

2. Ciri-Ciri Proposal
  • Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan.
  •  Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan.
  •  Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara.
  • Pastinya proposal itu berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah di jilid yang nantinya diserahkan kepada si empunya acara.
  •  dan lain-lain yang sulit untuk dijelaskan (dicari). 
3. Manfaat Proposal
  • Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
  •  Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui kegiatan tersebut.
  • Untuk meyakinkan para donatur/ sponsor agar
    mereka memberikan dukungan material maupun
    finansial dalam mewujudkan kegiatan yang telah
    direncanakan.       

 4. Syarat-Syarat Menyusun Proposal

Syarat-syarat proposal yang baik diantaranya :
1. Jelas (Clear)
yang dimaksud jelas, proposal harus dapat memaparkan kegiatan usaha secara jelas, terutama mengenai :
ˉ bidang usaha,
ˉ status kepemilikan,
ˉ surat izin badan usaha yang diperlukan,
ˉ bentuk kerja sama yang ditawarkan,
ˉ pasar produk yang ditawarkan,
ˉ tenaga kerja,
ˉ pesaing,
ˉ bahan baku.
ˉ
2. Singkat (Consice)
Proposal harus ditulis singkat tanpa melupakan kaidah-kaidah penulisan dan mengurangi kejelasan dan kelengkapan proposal. Harap diingat, bahwa dunia usaha selalu harus mengikuti perkembangan, karenanya penyampaian sesuatu secara singkat dan tepat pada sasaran merupakan sesuatu keharusan
3. Lengkap (Complette)
Propposal harus dibuat secara lengkap, artinya proposal harus dibua dengan informasi pendukug. Kelengkapan informasi terutama mengenai pesaing dan peluang pasar akan sangat membantu pelaksanaan usaha. Usaha menutup-nutupi informasi akan menjadikan bumerang bagi pengelola usaha, karena pada waktunya akan diketahui juga.
4. Benar (Correct)
Kebenaran proposal sangat dipengaruhi oleh nurani pembuat. Jangan sampai karena ingin meyakinkan dan membuat proposal semenarik mungkin, penyusun menyembunyikan informasi-informasi yang yang dirasa kurang menguntungkan. Bila pada suatu waktu diketahui ketidkbenaran proposal, nama baik dan kredibilitas penyusun sangat dipertaruhkan. Adalah sesuatu hal yang sangat sulit meyakinkan orang, bila pernah membohonginya, dasar utama dari bisnis adalah kepercayaan, karenanya kepercayaan adalah sesuatu yang sangat mahal.
5. Tidak kadaluwarsa (up to date)
Keakuratan dan ketepatan data pendukungsangat diperlukan dalam penyusunan usaha. Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat mengharuskan kegiatanusaha mengikutinya. Proposal usahapun demikian, ia harus dibuat sesuai perkembangan. Perkembangan tidak hanya sebatas pada perkembangan ilmu dan teknoligi saja, tetapi juga perkembangan pranatadan nilai-nilai yang dianut masyarakat.

5. Macam-Macam Proposal
Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: proposal berbentuk formal, semiformal, dan nonformal.

Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
1) bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan;

2) isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya;

3) bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.
Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.

6. Sistematika Proposal
1) Pendahuluan
a.Berisi tentang hal­hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi
dilaksanakan kegiatan tersebut.
b.Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari­hari(nyata)
c.Point­point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S­W­O­T yang telah dibahas sebelumnya.

2) Dasar Pemikiran
a. Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lain­lain
b. Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian.

3) Tujuan
a. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus)
b. Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa
Contoh :
­ Memperoleh kader­kader KMHDI
­ Memberi pengetahuan manajerial dan leadership bagi calon anggota KMHDI

4)Tema
Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut.

5) Jenis kegiatan
a. Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu,
b. Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar, Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.

6) Target
­. Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran­ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.
Contoh :
­. Target acara ini adalah untuk mencetak minimal 25 orang pelatih KMHDI yang masing­masing diantaranya, memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar yang Buku Pedoman Kaderisasi Jilid I KMHDI, dan setiap pelatih tersebut memiliki nilai rata­rata diatas 7 (dengan range 10) dalam setiap materi pelatihan.

7) Sasaran/Peserta
­. Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan
tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta).

8)Waktu dan Tempat Pelaksanaan
­. Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan
dilaksanakan kegiatan tersebut.

9)Anggaran Dana
­. Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri

10) Susunan Panitia
­. Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang penting­penting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.

11) Jadwal Kegiatan
a. Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun sebelumnya.
b. Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.

12)Penutup
a. Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak.
b. Ditutup dengan lembar pengesahan proposal.
c. Terakhir, diikuti dengan lampiran.



Sumber : 
http://nindiyahpuspitasari.blogspot.com/2011/04/pengertian-proposal.html
http://veblue.blogspot.com/2010/05/manfaat-dan-ciri-ciri-proposal.html
http://girlycious09.wordpress.com/2011/05/17/proposal/